Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pengajaran membaca pemahaman (Ianjut) di sekolah dasar cenderung diabaikan. Faktor yang melatarbelakangi barangkali karena anggapan yang salah terhadap membaca im sendirl. Umumnya orang, khususnya guru SD menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa sekolah dasar telah dapat membaca dan menulis setelah selesainya pengajaran msmbaca dan menulis permulaan yang biasanya dilaksanakan di kelas I dan II sekolah dasar. Padajenjang kelas yang lebih tinggi, yaitu kelas III sarnpai dengan kelas VI, pengajaran membaca Ianjut belum mendapat perhatian yang serius. Mernbaca di kelas-kelas tinggi seolah-olah lebih menekankan pada kegiatan membaca nyaring yang merupakan Ianjutan darl membaca dan menulis permulaan di kelas I dan II sekolah dasar.