Istilah Kritik Sastra telah dikenal pada sekira tahun 500 SM. Kegiatan tersebut pertama dilakukan oleh bangsa Yunani yang bernama Xenophanes dan Herackitus, yang mengecam seorang pujangga bernama Homerus. Berawal dari situlah, kritik sastra mulai berkembang menjadi suatu kegiatan kesastraan yang mendapat tempat tersendiri. Tempat yang tidak dapat dipisahkan dari penduduk dan pengajaran tentang sastra. Sejak saat itu pulalah, kritik sastra mulai merambah ke dunia kesusastraan Nusantara di Indonesia.

Akibat adanya kelangkaan terhadap bukti acuan bagi para siswa dan mahasiswa yang sedang mempelajari atau berminat mempelajari teori dan kritik sastra, terdoronglah bagi penulis untuk menyusun Buku Kritik Sastra.

Buku Kritik Sastra ini merupakan buku teks pengantar ilmu kritik sastra yang bersifat sangat sederhana. Buku ini berisikan tentang sejarah pertumbuhan dan perkembangan kritik sastra, berbagai pandangan mengenai kritik sastra, beberapa pendekatan kritik sastra, serta tinjauan sekilas mengenai praktik kritik sastra Indonesia.