Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam proses belajar. Siswa yang mampu menerapkan keterampilan ini biasanya lebih baik dalam memahami dan menyelesaikan masalah, serta lebih sukses dalam menghadapi tes dan ujian. Namun, faktanya keterampilan berpikir kritis siswa masih rendah, hal ini dibuktikan dari sulitnya kebanyakan siswa untuk memahami pertanyaan dalam bentuk soal-soal studi kasus berbasis permasalahan, atau pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan penalaran lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One Grup Pretest Posttest Design. Prosedur penelitian ini terdiri dari enam tahap yaitu rumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, kesimpulan dan saran. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangbong pada bulan Mei 2025 dengan melibatkan populasi penelitian berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan tes, sedangkan instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara, dan lembar tes. Teknik analisis data menggunakan uji statistik uji t. Hasil penelitian menunjukkan nilai perhitungan paired sample t-test berpasangan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai signifikasi ini lebih kecil dari α < 0,05. Berdasarkan perhitungan tersebut Ho ditolak Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning (PBL) berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siwa.