Minimnya pemahaman guru pada kurikulum merdeka mengakibatkan guru mengalami kesulitan dalam membuat modul ajar, padahal ke depannya semua sekolah di Indonesia diproyeksikan untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka. Konsekuensinya setiap guru perlu mengembangkan modul ajar secara mandiri, agar kontekstual dan sesuai kebutuhan siswa. Modul ajar IPAS berbantuan teknologi dapat mendukung pembelajaran menjadi lebih efektif dan sesuai minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan menghasilkan modul ajar IPAS berbantuan teknologi materi sistem pencernaan makanan kelas 5 SD yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan jenis R&D (Research and Developmentment) dengan modifikasi model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implement, Evaluate). Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karah III Surabaya. Subjek penelitan adalah guru dan siswa kelas 5 SDN Karah III Surabaya yang berjumlah 26 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah wawancara guru untuk menganalisis masalah, lembar validasi untuk mengukur kevalidan, dan angket respon untuk mengukur kepraktisan. Teknik analisis data menggunakan deskrptif kuantitatif dengan uji validitas dan kepraktisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul ajar IPAS berbantuan teknologi dinyatakan valid dan praktis. Kevalidan dilihat berdasarkan nilai 89,9167% dengan kategori sangat valid, sedangkan kepraktisan dilihat berdasarkan nilai 89,984% dengan kategori sangat praktis.