“Penulis buku ini dengan cerdas mengungkap “mutiara” yang hilang di tengah tantangan individualisme yang kerap melelahkan. Mutiara itu adalah tradisi nenek moyang yang telah menjadi kekayaan masyarakat kita, yaitu silaturahmi, perekat kebersamaan dan pembuka tabir kebahagiaan. Buku ini dapat menjadi obat penawar untuk memelihara spirit kemanusiaan, membangkitkan semangat hidup, memperbaiki simpul-simpul ukhuwah yang mungkin telah rusak dimakan zaman.”
? Prof. DR. H. Asep Saeful Muhtadi, Guru Besar UIN SGD Bandung

“Silaturahmi bukan hanya sebatas acara kunjung-mengunjungi, kumpul-kumpul, dan reuni, tetapi silaturahmi itu adalah kesadaran akan satu asal, satu kehidupan, satu kematian, dan satu tempat kembali, Allah Azza wa Jalla. Penulis berupaya mengungkap arti penting di balik kalimat silaturahmi melalui nalar yang jernih, bahasa yang lugas, dan kusakata yang renyah.”
? Drs. KH. Muhammad Yunus Rasyidi, Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo, Indramayu

“Silaturahim atau silaturahmi adalah konsep kecerdasan sekaligus kebijaksanaan interpesonal yang menakjubkan. Ia tidak hanya ‘menghubungkan’ tetapi juga ‘meluaskan’ rezeki, keberkahan, kasih sayang, membuat pelakunya sehat, dan seterusnya. Buku ini membuka cakrawala pengetahuan tentang manfaat dan hikmah di balik silaturahmi:’
? Fahd Djibran, Penulis Buku dan Pegiat Kreativitas

“Kata ‘silaturahmi’ oleh penulis dibedah menjadi sesuatu yang menakjubkan. Begitu dahsyatnya hasil silaturahmi kalau dijalankan dengan benar. Sesuai dengan penerangan agama, bahwa dengan silaturahmi banyak manfaat dan berkah yang didapat.”
? Asep Dindin Diana, Anggota Legislatif Bandung Barat dan Eksportir Sayuran