Buku ini dimaksudkan sebagai semacam panduan bagi perjalanan spiritual perjalanan demi Allah Swt. (lillah), bersama Allah Swt. (billah) dan kepada Allah Swt. (fillah), meskipun sebenarnya Dia sungguh-sungguh dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri (QS 2: 186 dan 50: 16). Allah Swt. sangatlah dekat—kita sendirilah yang menjauh dan kita sendirilah yang memutuskannya! Inilah mengapa kita harus menempuh "perjalanan" kepada-Nya, dan belajar bagaimana menjadi lebih dekat kepada-Nya.

Di sini, kita tidak membahas ritual maupun hukum Islam. Kita berfokus pada akhlak hati ketika melaksanakan ritual atau hukum Islam tersebut. Kita belajar tentang bagaimana kita menyingkap dosa-dosa kita, merendahkan hati, dan melakukan taubat nasuha kepada Allah Swt. Kita belajar tentang bagaimana tata cara khusyuk ketika shalat dan siap menerima cahaya penyucian ketika wudhu.
Kita belajar tentang kondisi hati yang benar: bagaimana bergantung kepada Allah Swt.; pasrah kepada-Nya; merendahkan hati di hadapan-Nya; berzikir kepada-Nya; ridha terhadap keputusan-Nya; serta bagaimana bertafakur atas ciptaan-Nya.

Pemandu kita dalam perjalanan spiritual menuju Allah Swt. ini adalah seorang ulama-sufi terkemuka, Ibn Atha'illah al-Sakandari, yang menguasai ilmu-ilmu tasawuf, hukum Islam, hadis, bahasa Arab, dan cabang-cabang pengetahuan keislaman lainnya. Buku ini merupakan seleksi berupa 28 ungkapan hikmah yang bernas dan indah dari kitab Al-Hikam karya Ibn Atha'illah, yang disajikan dalam bentuk "tahap-tahap' perjalanan seseorang menuju atau bersama Allah Swt.